Guru Melek TPACK Karena Corona, Makin Hebat!


Oleh Theda Priya Aji, S.Pd

Seperti yang telah kita rasakan bersama, pandemi Corona atau yang lebih dikenal dengan sebutan Covid -19 ini menjadi Game Changing dalam dunia pendidikan Indonesia 6 Bulan ini. Tidak hanya para peserta didik yang tertinggal kereta ilmu dan para orang tua yang kalang kabut menjadi "Guru" dadakan. Para Guru juga megap-megap dalam menghadapi perubahan iklim pendidikan yang sebelumnya merupakan zona nyaman para pendidik menjadi zona "neraka" bagi kami semua.



Nadiem Makarim (tempo.co)

Walaupun Mas Menteri Pendidikan Indonesia, Nadiem Makarim, sudah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang memudahkan para guru dan unit kerja (sekolah). Perlu pembaca ketahui jika terdapat beberapa peraturan pemerintah yang keluar selama pendidikan darurat Covid 19, yang jika disimpulkan diantaranya adalah:

  1. Ketercapaian Kurikulum bukanlah yang utama, para siswa diprioritaskan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan dari wabah.
  2. Kenaikan kelas tidak memiliki kriteria tertentu dan keputusan diambil berdasarkan  kebijakan sekolah.
  3. Guru dapat menggunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan format 1 lembar, sebelumnya lebih dari 10 lembar.
Tetap saja praktek di lapangan sungguh membuat para pendidik "kebakaran jenggot" dalam menyikapi kondisi ini.

Melihat hal yang darurat dan krusial bagi masa depan Sekolah. Maka warga pendidikan di satuan pendidikan masing-masing idealnya melakukan tindakan pelatihan dan pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kondisi yang ada. Dan Alhamdulillah SMK Shalahuddin sudah melakukan hal tersebut sebelum tahun ajaran 2020/2021 bergulir. 

Dalam Diklat/pelatihan yang diselenggarakan pada 16 hingga 18 Juli 2020 tersebut, terdapat beberapa agenda. Diantaranya adalah Pengembangan Kurikulum dan Diklan pengembangan media ajar berbasis ICT. Sehingga para Guru SMK Shalahuddin sudah Melek TPACK dan mampu mengoperasikan Google Meet, Google Classroom, Tellagami, dan Quizizz

Google Meet
Pendidik pada jaman 4.0. wajib hukumnya menguasai platform Google meet. Selain zoom, google meet juga menjadi pilihan utama bagi pengajar Indonesia, dikarenakan beberapa kelebihannya, yaitu:
  1. Dapat membaca spesifikasi Device, sehingga mampu menghemat kuota peserta.
  2. Dapat melakukan perekaman secara gratis, untuk menggunakan fitur ini guru harus memiliki akun belajar.id
  3. Dapat melakukan sharescreen dan fitur-fitur e-conference lainnya.

Google Classroom
Platform Google Clasroom juga sebaiknya diberdayakan oleh guru, karena platform ini dapat berfungsi untuk mengelola, mengukur, dan memperkaya pengalaman belajar siswa. berikut kelebihan-kelebihan Google Classroom
  1. Terhubung dengan Google Drive, sehingga mudah dalam penyimpanan media,
  2. Dapat merangkum Grade/nilai, sehingga guru tidak kehilangan file nilai,
  3. Dapat melakukan penjadwalan pembelajaran
  4. Dapat menganalisis dan membuat data statistik terhadap perkembangan belajar siswa
Disatu sisi memang benar adanya jika pandemi ini mengubah momentum kemajuan pendidikan Indonesia. Namun, di sisi lain, jika kita melihat dari sudut pandang yang postif, maka pandemi ini juga mengubah momentum kemajuan kompetensi Guru. Dalam hal ini khususnya dalam bidang Technology Pedagogy Content Knowledge atau yang umum disebut sebagai TPACK.

Jikalau seorang pendidik dapat bertahan dan meningkatkan kualitas diri sebagai guru profesional, maka tidaklah sulit untuk bisa menginspirasi kembali dan menjadi panutan para siswa dan masyarakat. Jayalah Indonesiaku, Jayalah Guru-guruku!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar